Mengkonfirugasi teks

.....WELCOME.....

Mengkonfirugasi teks

SELAMAT DATANG DI BLOG SEDERHANA INI

Kamis, 26 Januari 2012



Si Siti

Siti, seorang TKI yg baru saja bekerja di negara tetangga, menyaksikan sebuah kecelakaan mobil yg terjadi, tak jauh dr tmptnya bekerja. Karena sifat penolongnya yg sangat besar, membuat dia segera menelpon ke 911 untuk minta bantuan.
Ketika petugas bertanya:
“Good morning, Mam… Can I help you?”.
Siti baru sadar kalau kemampuan b. Inggrisnya masih sangat terbatas, tetapi uda kepalang tanggung, maka dia tetap nekat melanjutkan pembicaraan.
Kata Siti:
“One car come, one car go. One car brake, one car no stop. One two cars ping ping piang piang… One man game over! Pls send nguing nguing ning nong ning nong, quickly…!”.
Petugas: “X_X:/?????”
Sent from **********

Bajak Laut

Seorang pelaut, lagi asik ngobrol sama seorang bajak laut yang kakinya buntung diganti tongkat besi tajem, tangan kanannya buntung diganti kait besi (tajem juga), dan matanya picek sebelah, ditutupin pake karet item.
Kebayang kan?
Pelaut : Kenapa kaki lu bisa buntung kayak gitu?
BajakL : Ini waktu ada badai gede banget lagi gue di Pasifik, gue mental ke laut pas lagi nolongin anak buah gue. Anak buah gue selamet, cuma kaki gue dilahap ame hiu. Tapi gue nggak nyesel, yang penting anak buah gue selamet.
Pelaut : Hebat euy! Terus, tangan lu ilang di mana?
BajakL : Waktu ngerebut kapal Portugis, gue dikeroyok sama tiga orang sekaligus, ditambah dua anjing herder. Tangan kanan gue putus, langsung di’mbat anjing sialan itu. Tapi tetep, gue yang menang. Leher mereka yang putus. Sejak itu gue pake kait ini sebagai ganti tangan kanan gue.
Pelaut : Gila buset!! Lalu, mata lo gimana ceritanya?
BajakL : Oh, ini (sambil kesel). Ini gara² burung camar sialan beol pas kena mata gue!
Pelaut : Burung? Cuma kena beol aja masa bisa picek?
BajakL : Yach.. Kalo perlu dijelasin… Lo tau nggak? Itu kan hari pertama gue pake kait ini! Sent from **********

Koboi Preman

Seorang koboi preman yg menunggang kuda berhenti di sebuah kota tua. Kebetulan kota tua itu banyak dihuni oleh mantan pengutil (pencuri), yang sampai sekarang masih suka mengutil benda2x milik orang asing. Seperti biasa si koboi menambatkan kudanya di luar bar, kemudia masuk ke dalam bar. Ia memesan segelas bir dingin dan menegaknya hingga habis. Kemudia ia keluar untuk melanjutkan perjalanan.Tak di sangka kudanya yg barusan ditinggal sudah hilang. Jelas aja si koboi naik pitam. Ia masuk kembali ke dalam bar lalu berteriak.
“SIAPA YANG MENCURI KUDA SAYA!!!!!!!”
Tidak ada yg menjawab. Semua pengunjung berpura2x tidak tahu.
“SAYA TANYA SEKALI LAGI!! SIAPA YANG MENCURI KUDA SAYA?”
Suasana bar sunyi senyap.
Beberapa pengunjung bar mulai gelisah,
“BAIKLAH . . . SAYA AKAN MINUM SEGELAS BIR LAGI. SETELAH ITU SAYA AKAN MENINGGALKAN BIR INI.KALAU SAMPAI SAAT ITU KUDA SAYA BELUM KEMBALI . . . AWAS!!! SAYA AKAN MENGULANG APA YANG PERNAH SAYA LAKUKAN DI TEXAS TERPAKSA AKAN SAYA LAKUKAN ITU WALAUPUN SEBENARNYA SAYA TIDAK SUKA!!!”
Mendengar ultimatum koboi itu, beberapa orang mulai berdiri dari meja dan berlari meninggalkan bar dengan ketakutan. Dengan tenangnya, si koboi memesan 1 gelas bir lagi, Setelah itu ia keluar dan ternyata kuda itu sudah ada di tempatnya semula.
Bartender bar berlari menghampiri Koboi lalu berkata:
“Nah Pak…Kuda Bapak sudah kembali.
Syukurlah tidak terjadi pertumpahan darah di sini.
Maafkan kami atas kelancangan kota ini”
“Ya … sudahlah… lain kali jangan sampai terulang lagi…”Jawab si koboi sambil menaiki kudanya.
Bartender: “Pak… Pak.. Boleh tahu apa yang telah anda lakukan di texas??”
“ooohhhh… kamu pgn tahu?? waktu di texas..!!!”
“SAYA PULANG JALAN KAKI”

Sabtu, 21 Januari 2012



           SABAR
            Gemuruh hujan deras terdengar begitu seram menembus ke hulu hati yang dalam petir menyambar suara berkecimpung dan suara piring yang selalu terdengar hampir setiap hari sehingga Ibrahim sudah muak mendengarkanya walaupun dia sudah muak namun suara itu selalu membayangi telinga dan penglihatan Ibrahim,rumah keramik serasa seperti kerak Neraka,atap genteng serasa matahari yang memancarkan kepanasan melalui hati dan pikiran ibu dan ayah Ibrahim yang selalu bertengkar setiap saat walau tak setiap hari namun Ibrahim.
          Bila siang telah berlalu dan malam akan segera datang telinga Ibrahim belum selesai mendengarkan ocehan ocehan dari sang ibu kepada bapak yang selalu menghabiskan uang untuk bermain judi,seratus ribu hingga satu juta akan habis oleh bapak,walaupun hidup Ibrahim sudah mapan dan mampu namun kecanduan bapak Ibrahim yang selalu berfoya foya dengan uang haramnya tidak akan pernah berhenti mungkin sampai dia mati.
          Ibrahim adalah anak tunggal anak tunggal yang selalu sendiri tanpa adanya kehadiran orang tua di sisinya di pagi hari ibu Ibrahim pergi ngerumpi ke tetangga dan ayah Ibrahim pergi main judi ke tempat yang biasa ia tongkrongi,siang harinya pun begitu namun Ibrahim selalu bertanya Tanya pada dirinya sendiri “Mungkin Kah mereka Orang Tuaku”.
          Mungkin telinga Ibrahim panasnya tidak hanya di rumah saja telinga Ibrahim masih merasakan panas apabila Ibrahim telah berada di sekolah,ejekan dari teman-teman Ibrahim sudah menjadi santapan sehari hari untuknya.
          Ibrahim menjadi anak yang lemah dan tak berdaya menghadapi semuanya ia selalu menjalaninya,namun di balik ketabahanya itu ia pernah mencoba untuk pergi dari rumahnya namun karena kasihan terhadap sang ibu kandung yang di sekap oleh ayahnya di gudang Ibrahim masih berfikir ulang.
           Ibu kandubg Ibrahim di sekap oleh ayahnya di gudang karena ibu Ibrahim mengalami gangguan jiwa yang sangat parah hal ini terjadi karena ibu Kandung Ibrahim tidak sanggum melihat ayah Ibrahim yang selalu berfoya foya dan mengikuti keanduanya.
          Setiap hari Ibrahim selalu Berdo’a Kepada Tuhan Ia Tak Mau hidup dengan keluarga seperi ini di dalam doanya ia berkata  “Ya Allah Ya Tuhan Ku Ampunilah Dosa Ku Dan Dosa Kedua Orang tuaku Dan syangilah mereka sebagaimana mereka menyayangiku di saatku Allah jadikanlah kesabaranku menjadi bekal bagiku masuk ke dalam surgamu masukkanlah ibu kandungku dan aku kedalam surgamu dan janganlah kau masukkan orang-orang yang selalu mendustakanmu dan selalu menentangmu”ucapan doa Ibrahim bukan hanya sekedar do’a semata ia juga sering berdo’a agar ibunya cepat sembuh.
          Suatu ketika Ibrahim melakukan kesalahan yakni ketika mencuci piring yang masih tersisa ia menjatuhkanya dan pecah ia di marahi abis abisan oleh ibu tirinya namun ia mengadu pada ibu kandungnya ia mendekap ibu kandungnya namun perkataan Ibrahim hanyalah sekedar perkataan ibunya hanya bias bengong tak menentu.Namun Ibrahim anak yang baik dan sabar ini mendapatkan Hidayat dari Allah ia dan ibunya di Angkat ke Surga dan Ibu kandung ibrahim sembuh dari ke gilaannya dan mereka bedua hidup bahagia selamaya di Surga.
                                         
                                                  KARYA:DEMA SANDRIA

Keajaiban muara kiawai by dema sandria
















































*MALIN KUNDANG*

Diceritakan di sebuah kampuang,tinggalah saurang pamuda yang banamo Malin.Malin tingga jo Mandeh jo adiak nyo,sedangkan ayah nyo alah tiado.Di suatu hari Malin nak pai marantau,karano ingin maubah nasibnyo. 

Malin          :     Mandeh,denai nak pai marantau,karano denai nak maubah nasib kito

Mandeh      :     Untuak apo malin,mancari karajo di rantau urang indak samudah mancari
                        karajo di kampuang kito,lai yakin wa'ang?

Malin          :     Tekad denai alah bulek Mandeh.

Siti             :     Nak kama uda? Maninggaan kami baduo jo mandeh,apokah uda ndak ibo
                        maninggaan denai jomandeh di kampuang ko?

Malin          :     sabana nyo denai indak tega maninggakan mandeh jo adiak do,tapi demi
                        Maubah nasib kito malin tapaso maninggaan kalian di kampuang ko.

Mandeh      :     Kalau bantuak itu mandeh izin kan wa’ang pai marantau,mandeh do’akan
                        Wa’ang berhasil di rantau urang,Malin.

Malin          :     Kalau Malin sukses denai kan baliak mancaliak mandeh jo siti.Malin akan
                        Membahagiakan mandeh jo Siti.

Siti             :     Elok-elok yo da.

Keesokan harinya
Malin pun pergi ke dermaga untuk mencari kapal yang akan berangkat ke negri seberang,dan dia bertemu seorang kapten kapal yang mau menumpangkannya

Kapten kapal             :  Aden mangizinkan wa’ang manumpang di kapal den,tapi wa’ang
                                    Harus manolong aden maangkek barang-barang yang akan den jua
                                    Dikampung subarang

Malin                         :  iyo pak,aden siap.

Kemudian mereka berangkat,dan di tengah perjalanan terjadilah badai yang sangat dahsyat.yang menghancurkan kapal mereka,dan keesokan harinya saat malin sadar ia sudah berada di tepi pantai

Malin                         :  Di mano aden kini ko?di mano urang yang sakapal jo aden tu?

Tiba-tiba ada seorang wanita cantik yang menghampiri malin

Putri mawar : Ado apo da? Mangapo uda tidua di siko?
Malin                         :  kapal aden kanai badai sudah itu aden ndak tau apo yang tajadi lai

Putri mawar               :  Kalo baitu singgahlah dahulu uda ditampeki denai,rumah denai
                                    dakeknyo dari siko

Malin                         :  Tarimo kasi yo,untuak ka nan rancak apo nan indak.

Akhirnya mereka pergi kerumah putri mawar dan beruntungnya malin ia diizinkan bekerja disana,karena malin bekerja sangat giat ayah putri mawar sangat menyukai malin dan akhirnya menikahkan malin dengan anaknya

Pembantu1                :  Liek tu’a paja nan baru karajo di siko ka dijadian minantu dek tuan

Pembantu 2               :  iyo yo padahal asanyo sajo ndak jaleh do lah kadijadian minantu
                                    pulo dek tuan
Pembantu3                :  ha,itu yo paja tu.

Malin                         :  Assalamualaikum wr.wb
                                    Manga kalian ribuik-ribuik ko?manggaduah tidua ambo.
                                    Kalo kalian ribuik taruiah beko kalian den pecat.

Pembantu4                :  Ha liek tu baru kajadi minantu sajo lagaknyo lah bantuak
                                    panguaso. 
Malin                         :  Aniang kau!

Tiba-tiba putri mawar datang

Putri mawar               :  Ado apo ribuik-ribuik ko da?

Malin                         :  Ko ha   pembantu kurang aja ko mampagunjiang an aden.

Putri mawar               :  Sabarla da

Akhirnya pernikahanpun dilangsungkan

Beberapa bulan kemudian malin di utus mertuanya untuk pergi ke kampung  Air manis yaitu kampung halaman  malin malin mengajak istrinya dan beberapa Pembantunya

Di atas kapal terjadilah percakapan antara malin dan putri mawar

Putri mawar               :  uda tau pulau yang ka kito kunjungi?

Malin                         :  Ndak tau do

Pembantu 1               :  Tuan kito ka sampai,pulau tu lah dakek.
Pembantu5                :  Awak kapal basiap-siap,kito nak balabuah,tolong turun kan jangka

Akhirnya malin sampai di kampung tersebut
Ternyata ada seorang wanita yang melihatnya dan memberitahukan ke ibunya

Wanita                         :           Mak,malin alah pulang.Alah kayo yo kini

Mandeh                        :           Yang bana? Alah malin indak lupo ang jo mandeh ang ja’a
                                                nyo do
Siti                               :           Di mano yo kini

Wanita                         :           Inyo di pantai jo padusi rancak,kalau aden ndak salah
                                                danga itu bininyo malin mak.
Suami siti                      :           Kalau bak itu pailah kito basamo katampek malin tu

Mereka pun pergi ketempat malin dan mereka bertemu dengan seorang kapten kapal

Kapten kapal             :  Amak lah tau kalau malin alah pulang?

Mandeh                     :  Alah nak,di ma yo kini?

Kapten kapal             :  Di tapi pantai jo bininyo?

Kemudian mereka pergi ke tempat malin

Mandeh                     :  malin anakku lah kayo ang yo?

Putri mawar               :  Sia ko da? Amak uda?

Malin                         :  Indak,indak mungkin amak denai bantuak iko.Amak denai lah
                                    lamo mati.
Mandeh                     :  bantuak itu ang malin,kaurang nan malahiakan waang?

Siti                            :  Iyo da,patuik ndak ingek uda ka mandeh uda surang?

Wanita2                    :  Iyo malin mandeh ang surang indak ingek ang do.

Wanita                      :  Anak durako ang kironyo malin

Suami siti                   :  Sadar malin kalau indak di do’akan mandeh ang,waang ndak akan
                                    Berhasil
Malin                         :  Pai kalian,aden tau kalian mengaku sebagai kerabat den untuak
                                    mandapekan harato den,iko the model pengemis jaman kini

Kemudian malin menendang mandehnya sampai terjatuh

Mandeh                     :  Malin durhako ang kamandeh ang surang,Aden kutuak ang jadi
                                    Batu

Kemudian petir menyambar. Malin ketakutan dan berniat untuk pergi
Di tengah perjalanan petir menyambarnya dan tiang kapalnya patah dan menimpa istrinya
Malin berubah menjadi batu

Malin                         :  Ampunkan malin mandeeeeehhhh. Akhh


TAMAT










Jumat, 20 Januari 2012









   SABAR
            Gemuruh hujan deras terdengar begitu seram menembus ke hulu hati yang dalam petir menyambar suara berkecimpung dan suara piring yang selalu terdengar hampir setiap hari sehingga Ibrahim sudah muak mendengarkanya walaupun dia sudah muak namun suara itu selalu membayangi telinga dan penglihatan Ibrahim,rumah keramik serasa seperti kerak Neraka,atap genteng serasa matahari yang memancarkan kepanasan melalui hati dan pikiran ibu dan ayah Ibrahim yang selalu bertengkar setiap saat walau tak setiap hari namun Ibrahim.
          Bila siang telah berlalu dan malam akan segera datang telinga Ibrahim belum selesai mendengarkan ocehan ocehan dari sang ibu kepada bapak yang selalu menghabiskan uang untuk bermain judi,seratus ribu hingga satu juta akan habis oleh bapak,walaupun hidup Ibrahim sudah mapan dan mampu namun kecanduan bapak Ibrahim yang selalu berfoya foya dengan uang haramnya tidak akan pernah berhenti mungkin sampai dia mati.
          Ibrahim adalah anak tunggal anak tunggal yang selalu sendiri tanpa adanya kehadiran orang tua di sisinya di pagi hari ibu Ibrahim pergi ngerumpi ke tetangga dan ayah Ibrahim pergi main judi ke tempat yang biasa ia tongkrongi,siang harinya pun begitu namun Ibrahim selalu bertanya Tanya pada dirinya sendiri “Mungkin Kah mereka Orang Tuaku”.
          Mungkin telinga Ibrahim panasnya tidak hanya di rumah saja telinga Ibrahim masih merasakan panas apabila Ibrahim telah berada di sekolah,ejekan dari teman-teman Ibrahim sudah menjadi santapan sehari hari untuknya.
          Ibrahim menjadi anak yang lemah dan tak berdaya menghadapi semuanya ia selalu menjalaninya,namun di balik ketabahanya itu ia pernah mencoba untuk pergi dari rumahnya namun karena kasihan terhadap sang ibu kandung yang di sekap oleh ayahnya di gudang Ibrahim masih berfikir ulang.
           Ibu kandubg Ibrahim di sekap oleh ayahnya di gudang karena ibu Ibrahim mengalami gangguan jiwa yang sangat parah hal ini terjadi karena ibu Kandung Ibrahim tidak sanggum melihat ayah Ibrahim yang selalu berfoya foya dan mengikuti keanduanya.
          Setiap hari Ibrahim selalu Berdo’a Kepada Tuhan Ia Tak Mau hidup dengan keluarga seperi ini di dalam doanya ia berkata  “Ya Allah Ya Tuhan Ku Ampunilah Dosa Ku Dan Dosa Kedua Orang tuaku Dan syangilah mereka sebagaimana mereka menyayangiku di saatku Allah jadikanlah kesabaranku menjadi bekal bagiku masuk ke dalam surgamu masukkanlah ibu kandungku dan aku kedalam surgamu dan janganlah kau masukkan orang-orang yang selalu mendustakanmu dan selalu menentangmu”ucapan doa Ibrahim bukan hanya sekedar do’a semata ia juga sering berdo’a agar ibunya cepat sembuh.
          Suatu ketika Ibrahim melakukan kesalahan yakni ketika mencuci piring yang masih tersisa ia menjatuhkanya dan pecah ia di marahi abis abisan oleh ibu tirinya namun ia mengadu pada ibu kandungnya ia mendekap ibu kandungnya namun perkataan Ibrahim hanyalah sekedar perkataan ibunya hanya bias bengong tak menentu.Namun Ibrahim anak yang baik dan sabar ini mendapatkan Hidayat dari Allah ia dan ibunya di Angkat ke Surga dan Ibu kandung ibrahim sembuh dari ke gilaannya dan mereka bedua hidup bahagia selamaya di Surga.
                                         
                                                  KARYA:DEMA SANDRIA
 
artikel ini di ambil dari sandria30.blogspot.com